Friday 8 August 2014

Kekasih, Aku Tak Jadi Mencintaimu

Kekasih, kedatanganku kali ini mungkin akan mendukakan hatimu. Kuharap kau tidak terpuruk. Anggap saja apa yang akan kita alami ini, jika kau menyebutnya kedukaan, sama seperti tawa yang lekas terlupakan. Bertahun-tahun sudah kupikirkan ujung dari ikatan kita hingga munculah pertanyaan-pertanyaan yang menyadarkanku.

Aku sedang memikirkan kehidupan dan kematian ketika pertanyaan-pertanyaan ini menyeruak dari batin. Apakah aku masih aku ketika di surga nanti? Ataukah aku yang aku seperti sekarang ini kalaupun berada di neraka? Masihkah aku memiliki ingatan juga kenangan terhadap orang-orang terkasih? Lantas untuk apa aku mencintaimu jika tak mengenalimu di surga nanti? Lalu untuk apa aku berharap surga bila itupun bukan aku?

dunia yang ini tidaklah cukup
tidaklah cukup bagi keabadian
surga yang itu tidaklah cukup
tidaklah cukup bagi kenangan
dan cinta hanya bagian terkecilnya
bagian terkecil yang segera terlupakan


Aku sungguh tak menginginkan ikatan kita hanya berlandaskan saling melengkapi. Seolah kita hanya mereguk keuntungan dari kelebihan masing-masing pribadi. Sebab, tanpa ikatan pun kita bisa saling melengkapi. Itu hanya soal kesepakatan; apa yang ingin kau ambil dariku dan apa yang akan kuberikan bagimu, begitu juga sebaliknya.

Mungkin aku terlalu mencintaimu kekasih. Namun, aku sadar perasaanku ini tidak seperti mereka yang rela mati demi bersama kekasihnya. Tentu kau tahu cerita Romeo And Julliet, betapa konyolnya akhir kisah cinta mereka. Bahkan di dunia mereka tidak bisa bersatu dalam sebuah ikatan. Sementara, menurutku, di alam kematian mereka tidak akan saling mengenal. Huh! betapa sia-sia cinta yang lahir dari dalam batin. Demikiankah pengagungan terhadap cinta?

Kekasih, bagiku cinta adalah keberanian untuk tetap hidup meski tanpa ikatan -tanpa keabadian.

Kekasih, inilah bersatunya kedukaan dan kebahagiaan, aku tak jadi mencintaimu dengan cara yang tak abadi itu.

Mulai detik ini aku mengajakmu untuk belajar hidup ibarat memasuki sebuah kota tanpa ada yang dikenal seorangpun. Tapi, kita akan terus bergandengan menjalani kehidupan ini.


No comments: