Saturday 20 December 2014

Fiksi Mini Tengah Malam : Laki-Laki Yang Berdiri Di Pintu Masuk Stasiun

Laki-Laki Yang Berdiri Di Pintu Masuk Stasiun

Laki-laki itu berdiri di pintu masuk stasiun. Di tangannya selembar foto ukuran 10 R.
Aku mendekatinya, mencermati foto yang dia pegang.
"Jempol kaki?" Tanya hatiku.
"Ya, aku mencari perempuan pemilik ibu jari kaki ini." Ucapnya padaku seakan dia mengerti tanda tanya dalam kernyitan dahiku. Kutahan lidahku agar tak mengatainya "gila!", mustahil mencari seseorang hanya bermodalkan foto sebelah kaki yang fokusnya di ibu jari.
"Kami berkenalan di stasiun ini. Dalam perkenalan singkat itu dia tak mau menyebutkan nama atau alamat atau dari mana asalnya dan ke mana tujuannya. Tak pula mau kufoto menggunakan kamera seluler. Jadilah diam-diam kufoto ibu jari kakinya ketika dia lengah." Ceritanya padaku.
"Kamu yakin akan berjumpa dengannya?"
"Sangat yakin!"
"Kamu mencintainya?"
"Menurutmu, mengapa aku berdiri di sini? Ya, walaupun tak sedikitpun informasi kudapat tentangnya, dalam perkenalan dulu, aku merasa dia adalah sisi perempuan dalam diriku. Dan, melalui matanya diapun mengatakan akulah sisi laki-laki dalam dirinya. Sejak saat itu aku tak berhenti mengingatnya."
"Sudah berapa hari kamu mencarinya?"
"48 purnama."

Dia menjawabku seolah baru beberapa detik lalu berdiri di stasiun ini. Wajahnya bersinar, mungkin itulah halo dari pengharapan batinnya yang kuat.
[]

No comments: