Pada gerimis pertama mungkin Tuhan
Hembuskan keagunganNya di antara belukar
Kau pohon berbuah
Lebat bulan basah
Waktu berabu-abu
Aku serupa adam berserah susu
Yang kau petik di pusar
Dari taman kita melangkah
Di dunia susun pijakan dagu
Berdiri tandai langit
Sebuah bintang siarah tersebut cahaya
Direkah senyummu tlah kukunci gairah
Keindahan masa jelang
Di lekuk tubuhmu tlah kupahat loh terutama jiwaku
Dan segala mimpi
leret-leret bulan ganjil
membeset seluruhku
membeset seluruhku
kau lenyap dalam kwarteu
kamarku, 19 September 2011
No comments:
Post a Comment