Thursday 19 February 2015

hujan tengah malam dan tuhan-tuhan yang mengaduh



kumatikan suara-suara di telingaku. kumatikan suara-suara di kepalaku. kumatikan suara di batinku. kubiarkan bunyi hujan memasuki telingaku, kepalaku, juga batinku. kudengar tuhan-tuhan mengaduh. karena di bumi segalanya tak sekecil dari tempat asalnya. kupunguti tuhan-tuhan yang berjatuhan di tanah. di kamar aku membentuknya serupa diriku dan menamainya.

wajah tuhan-tuhan terlihat pasi ketika kusatukan. di luar hujan kian mendera. begitu banyak tuhan-tuhan yang tak mungkin kupungut. cukup, aku cukup dengan tuhan-tuhan yang ada di tanganku.

"bencana besar bila kau menyatukan tuhan-tuhan. bayangkan bila hujan-hujan jatuh dengan satu titik besar. kau tak kan sanggup menahannya, bahkan bumi ini pasti lepas dari busurnya." demikian tuhan-tuhan itu memohon padaku.

tapi aku tetap dengan niatku, menyatukan tuhan-tuhan di tanganku. "bila ada satu tuhan tak ada lagi tuhan-tuhan lainnya!"

"tuhan, temani aku malam ini sampai kutemukan diriku." 


No comments: