Ketika
Aku Tak Bisa menulis Puisi
Kubuka lembar putih di layar
(peradaban digital) menggapai-gapai kepala
Mengurai hitam rambutku
meranggas adakah kata-
yang sembunyi
Di sana waktu berhenti
Kenangan menderu
tangkap semua inginku
Mengekal dalam puisi
Kekosongan mengikatku
Waktu-yang kukira berhenti-meloncat
liar berkejaran kenangan
Tinggal diriku mata memutih
menatap suci
tanpa suara-tanpa kata
mati intusi
Tak bisa menulis puisi
Ketika segalanya makin tak tertanggungkan
adalah rayuan paling racun
Bunuh kata
yang mau hidup jadi puisi
Shut down! Gelap
Esok nyalakan lagi : semoga puisi
16 Oktober 2016
No comments:
Post a Comment